Kamis, 05 Juli 2012

(5) inilah tawakal....

Photobucket


Disuatu tempat yang kami singgahi,
kami berkenalan dengan seorang jamaah masjid
Sehari-harinya bekerja sebagai tukang becak
disana disebut reksawala.

Bukan hanya amalan masjidnya yang mengesankan,
namun amalan dalam bekerja juga membuat kami kagum.

Dalam menarik becak setiap hari,
dia membuat ketetapan bagi dirinya
bila sudah mendapatkan 100 rupee (+- Rp.20.000),
atau bila sudah bekerja 2 jam, dia pulang
Mana yang dicapai lebih dulu.

Walau tenaga masih kuat,
hari masih panjang,
namun apabila sudah mendapat 100 rupee
atau bekerjanya sudah 2 jam
maka dia akhiri kerjanya.
" Alhamdulillah, sudah cukup",
katanya ketika saya tanya kenapa.
Dan setiap hari,
dia gratiskan kepada penumpang pertama becaknya
siapapun penumpangnya.

Subhanalloh..
sehari dengan 20ribu rupiah,
sudah cukup untuk nafkah hidupnya
Dia, istrinya dan seorang anaknya kelas 2 SMA,
padahal
100 rupee nilainya sama dengan 20.000 kita,
harga kebutuhan pokok disana
tidak jauh beda dengan negri kita.

Sisa waktunya, dia gunakan untuk masjid
Saat jamaah kami datang,
setiap pulang kerja, dia menemani kami di masjid.


Hingga saat ini,
Kami terkesan dan selalu mengingatnya.
dan
bila kami teringat,
hanya doa yang bisa kami kirimkan kesana

'Ya Alloh terimalah amalannya,
berkahilah usahanya,
istiqomahkan selalu di jalanMu
berangkat dia membawa agama
keseluruh sudut dunia ini dengan QudrotMu
dia sudah mengajari kami arti ihtiar
dia mengajari arti tawakal sebenarnya
dan dia sudah mengajari kami
cara memberi manfaat ke sesama,
walau dia sendiri dalam keadaan kekurangan.'

Wahai Abitamim
hari demi hari usiamu kian berkurang
sementara engkau tidak pernah menyadarinya.
Setiap hari Aku mendatangkan rezeki kepadamu
sementara engkau tidak pernah memujiKu
dengan pemberian yang sedikit
engkau tak pernah mau lapang dada,
dengan pemberian yang banyak
engkau tidak juga merasa kenyang





Arsip Blog