Sabtu, 23 Juni 2012

(4) Tenaga Ahli

Photobucket

Di India,
Islam bukanlah jumlah mayoritas penduduknya.
Namun walau bukan mayoritas,
mereka sangat menjunjung tinggi Islam.

Beberapa sifat baik mereka yang membuat kami terkesan,
mereka betah dalam amal.

Kami disana saat datang musim panas
Musim panas, siang hari lebih panjang dari malamnya
Di musim panas, kebanyakan mereka melakukan aktivitas ;
ke kantor, buka toko sekitar jam 10.

Sebelum ke pekerjaan,
kebanyakan mereka ke masjid
sholat dhuha.
Kadang dengan pakaian kerja.
Shalat dengan rakaat panjang-panjang
dan doa panjang-panjang
Banyak yang larut dalam doa mereka sendiri
sehingga bercucuran air mata.

Kadang mereka ke masjid saat jam kerja
dan tidak dipermasalahkan oleh atasannya

Bagaimana keadaan ditempat kita ?

Coba kita renungkan.
Dalam urusan dunia ini,
seseorang akan merasa bangga
apabila teman akrabnya punya hubungan dekat dengan Raja

Orang itu lebih bangga lagi,
bila ada pekerjanya ternyata ada yang punya hubungan dekat dengan Raja
pekerja itu tentu diberi jabatan yang dipandang terhomat dipekerjaan
dengan harapan,
namanya disebut-sebut pekerjanya itu dihadapan Raja

Anehnya,
ada dilingkungan kita,
apabila kita memiliki karyawan/pekerja
kita merasa rugi dan berat
ketika karyawan kita meninggalkan
sesaat untuk sholat fardhu tepat waktu,
bahkan sanksi kadang diberikan,
haknya tidak ditunaikan.
Bagaimana pula bila yang dikerjakan ibadah sunnah ?

Sesungguhnya,
apapun usaha kita, tentu mengharapkan keuntungan.
Entah itu keuntungan akherat atau keuntungan dunia
namun
bagaimana usaha dunia kita bisa beruntung
kalau kita tidak dekat dengan pemilik dunia ?
dan bagaimana usaha akherat kita bisa beruntung
kalau kita tidak dekat dengan pemilik akherat ?
dan dua-duanya milik Alloh

Apabila kita belum memiliki kemampuan
untuk selalu mendekat dengan Alloh,
setidaknya kita bangga bila ada teman kita,
karyawan atau pekerja kita
menjalin hubungan dekat dengan Alloh.
Kita tunaikan hak-haknya sebagai pekerja kita
atau bahkan mendapat perhatian lebih
dengan harapan, nama kita ikut disebut-sebut
oleh teman kita, karyawan atau pekerja kita
saat bermunajah kepada Nya

Selasa, 19 Juni 2012

Tersumbat (3)



Photobucket




Di hari-hari pertama di India
kami melakukan beberapa adaptasi.

Suatu hari,
bangun tidur tiba-tiba nafas terasa sesak
kipas dinyalakan, masih sesak
Cooler dinyalakan, masih sesak
jendela kamar masjid dibuka, nafas masih sesak
akhirnya keluar masjid menuju tanah lapang, halaman masjid
nafas masih sesak juga.
Ternyata hidung mampet

Suhu udara saat itu sekitar 39 derajat celsius
udara sering diliputi debu kering
sehingga lama-kelamaan menyumbat hidung
dan mengering bercampur pilek karena selalu minum es

Terjawab sudah penyebab nafas sesak,
tinggal upaya dilakukan untuk menyembuhkan pilek
dan selalu membersihkan penyumbat hidung

Semua ada hikmahnya
Ada kehendak Alloh dibalik semua peristiwa

Saat ini banyak orang mengalami sumpek dan suntuk
Berbagai upaya dilakukan untuk mengusir perasaan itu
Nonton film, pergi ke discotik
masih belum cukup,
dibelilah seperangkat home theatre
untuk nonton sewaktu-waktu dirumah

dan dibuat mini bar dirumah
masih belum cukup,
di mobilnya pun dipasang perangkat serupa

Selesai masalah ?
Belum
Disusunlah acara rekreasi keluarga
ke daerah pegunungan, daerah-daerah tepi pantai

Selesai masalah ?
ya namun hanya beberapa saat

Kenapa ?
Sebagaimana hidung tersumbat, walau kipas dinyalakan,
semua jendela dan pintu dibuka, bahkan ke tanah lapang sekalipun
selama sumbatan dihidung tidak ditangani, nafas tetap sesak
Demikian juga suntuk dan sumpeknya hati,
walaupun berbagai hiburan dihadirkan, tempat indah dikunjungi
namun suntuk dan sumpek nggak akan hilang
karena sumber suntuk tidak dibersihkan, hati tersumbat


Alloh berfirman yang maknanya :  
Barang siapa yang lalai dari dzikir, baginya kehidupan yang sempit
Alloh sendiri yang berkata, tidak mungkin berdusta

Dzikir pembuka sumbatan-sumbatan menuju hati
Bila sumbatan terbuka, hati akan bersih
Dengan dzikir suntuk akan hilang

Dengan dzikir hati menjadi tenang


Arsip Blog