Kamis, 15 November 2012

Bagus sekali kamu ....


 
Datang sesorang kepada Ibrohim ibn Adham dan berkata :
"Wahai Ibrohim, hatiku selalu diliputi keinginan untuk berbuat maksiat, maukah kau memberiku nasehat ?"

Jawab Ibrohim : 
 "Bermaksiatlah selama kau mampu mengerjakan 5 syarat "
" Apa itu Ibrohim ?" 

1. Jangan makan dan minum dari rizki Alloh !  

"Bagaimana bisa wahai Ibrohim, sedangkan Alloh yang memberi makan dan tidak makan ? 
"Bagus sekali kamu, kamu makan dan minum rejeki Alloh tapi bermaksiat kepadaNya?" 

" Apa syarat yang kedua?"

 
2. Jangan tinggal di bumi Alloh !

"Bagaimana bisa wahai ibrohim, sedangkan bumi dan langit ini milik Alloh"
"Bagus sekali kamu, kau makan dan minum rejeki Alloh, kau berpijak di bumi Alloh dan kamu bermaksiat kepadaNya ?"

"Apa syarat ketiga ?"


3. Pergilah ke tempat bertempat yg tidak dilihat Alloh !

"Kemana wahai Ibrohim, sedang Dia yang Maha Menjaga tidak pernah lalai dan tidak pernah tidur ?"
"Bagus sekali kamu, kau makan dan minum rejeki Alloh, kau berpijak di bumi Alloh dan di setiap tempat Dia mengawasimu namun kau bermaksiat kepadaNya ?"

"Apa syarat keempat ?"


4. Bila malaikat maut datang untuk mengambil nyawamu bilang pada malaikat itu, aku tidak mau mati sekarang !

 "Siapa yang bisa wahai Ibrohim, sedangkan Alloh sudah mengatakan bila ajal datang tidak bisa diakhirkan sesaatpun dan tidak bisa jua diawalkan ?"
"Bagus sekali kamu, kau makan dan minum rejeki Alloh, kau berpijak di bumi Alloh, disetiap tempat Dia mengawasimu dan kamu tidak bisa mencegah kematian bila datang kepadamu namun kamu bermaksiat kepadaNya ?" 

"Apa syarat kelima ?"


5. Bila datang malaikat adzab, dan hendak memasukkan kamu ke neraka jangan kau mau dan mintalah masuk surga !

"Siapa yang bisa wahai ibrohim ?"  
"Bagus sekali kamu, kau makan dan minum rejeki Alloh, kau berpijak di bumi Alloh, disetiap tempat Dia mengawasimu, kau tidak bisa mencegah kematian bila datang kepadamu dan dirimu tidak bisa menentukan sendiri neraka dan surgamu namun kamu bermaksiat kepadaNya ?"


"Dengarkan Wahai Ibrohim..... aku beristighfar dan bertaubat kepada Alloh "
"Sekarang ?"
"ya... sekarang wahai Ibrohim..."
___________________________________________


Sesungguhnya hati kita setiap saat selalu terbersit untuk bermaksiat... terbesit untuk 'berbelok' dari jalan Alloh, walau berniat untuk kembali.  

Adakah kita membacakan syarat ke hati kita apa yang telah Ibrohim uraikan kepada seseorang disaat kehendak maksiat itu datang kita ?

dan..
Adakah kita bersiap mengambil keputusan sebagaimana orang yang menghadap Ibrohim ibn Adham mengambil keputusan?
Beristighfar dan bertaubat saat kehendak maksiat datang....

Sekarang... ya...sekarang 




      "Ketika kau merasa letih dalam melakukan kebaikan maka sungguh keletihan akan segera sirna dan kebaikannya akan abadi. Sekiranya kau merasa bahagia melakukan dosa dan maksiat, ketahuilah bahwa kebahagiaannya akan segera sirna padahal dosa dan kemaksiatannya akan abadi." (Ali bin Abi Thalib ra) 




Senin, 06 Agustus 2012

(8) Ending...

Photobucket


Terlalu banyak kebaikan untuk diceritakan.
Tinggal bagaimana bisa meniru mengamalkan
Kami tidak menafikkan ada beberapa yang tidak baik yang kami jumpai,
namun kami meyakini
itu karena dosa kami sendiri sehingga Alloh nampakkan keburukan.
Selain itu,
selama ini berita suatu kaum atau suatu negeri
yang sering sampai ke kita adalah keburukan kaum tersebut.
Kekerasan, kerusuhan, kemiskinan.
Kebaikan jarang sekali diungkap.

Berat bagi kita untuk menjadi baik
bila hari-hari mendengar keburukan.

Dalam mafhum hadits, Rasululloh bersabda :
Barang siapa yang menutup aib seorang muslim,
maka Alloh akan tutup aibnya dunia dan akherat.
Barang siapa yang membuka aib seorang muslim
maka akan Alloh buka aibnya
sehingga di rumah sendiri merasa malu.

Sesama muslim adalah saudara.
Kebaikan dalam diri muslim
adalah cita-cita dan cermin bagi muslim lainnya
Keburukan dan aibnya adalah aib diri sendiri juga
yang perlu diusahakan untuk saling menutupi.

Alhamdulillah selama di India
Alloh banyak beri tarbiyah iman, ilmu, amal dan sifat.
Demikian juga saat transit 5 hari di Malaysia
Banyak kebaikan yang kami terima di Malaysia.
Kebaikan yang semata-mata mengharap ridho Alloh.

Mudah-mudahan Alloh pilih kami lagi
untuk dikirim ke pelosok-pelosok negri lainnya
untuk belajar dan menimba kebaikan penduduk negri tersebut.

Negri hijaz menjadi cita-cita mendatang
mudah-mudahan Alloh kabulkan.

Senin, 16 Juli 2012

(7) InsyaAlloh

Photobucket


Diantara sifat mengesankan muslim di India,
mereka menganggap penting pembicaraan agama.

Setiap sore,
kami keliling menjumpai saudara muslim sekitar masjid,
sedang sibuk apapun,
mereka hentikan sejenak kegiatannya.


Pernah kami ke tukang cukur sedang ada pelanggan
dan gunting cukur sudah bekerja setengah kepala,
saat melihat kedatangan kami,
dia ijin ke pelanggannya
dan mendatangi kami.
Demikian juga saat ada orang,
yang kebetulan lagi mengelas pagar besi dilantai 2.
Dia hentikan pekerjaanya dan turun menemui kami.
Pemuda-pemuda sedang bermain kriket,
mereka hentikan permainan dan mendatangi kami,
mendengarkan pembicaraan kami

" Pak, kami jamaah dari Indonesia sekarang di masjid bapak,
datang kesini untuk silaturahim menjumpai saudara muslim kami.
Alloh persaudarakan kita karena memiliki kalimah yang sama
kalimah Laa ilaha illalloh Muhammadurrasululloh.
Kita saudara karena Alloh.

Sebagai saudara, ada hak yang harus saling ditunaikan.
yaitu saling ucap salam apabila dekat, saling silaturrohim.
Menjenguk bila sakit, saling mendoakan bila jauh .
Namun ada perkara hak yang lebih penting
yang harus ditunaikan, yaitu saling mengingatkan.
Mengingatkan perkara apa ?
Bahwa kehidupan dunia kita sementara dan akherat selama-lamanya.

Untuk kehidupan dunia kita yang sementara ini
kita memerlukan bekal, apalagi untuk kehidupan akherat
yang selama-lamanya.

Keperluan hidup dunia kita, semua tahu
Namun untuk keperluan akherat kita, kadang kita lupa.
itulah perlunya kita saling ingatkan
bahwa untuk bekal hidup kita di akherat
hanya dengan iman dan amal soleh.

Untuk itu, kami mengundang Bapak untuk ke masjid,
saat ini sudah diadakan pembicaraan
pentingnya iman dan amal soleh
sebagai bekal hidup kita di akherat.
InsyaAlloh bisa ke masjid sekarang ?"


Pembicaraan kami ke siapapun saat itu,
hanya satu seperti itu.
Hanya sekitar 5 sampai 10 menit.
Betapapun mahalnya waktu mereka, betapapun sibuknya,
namun mereka mendudukan perkara agama diatas segala sesuatu.

Ada yang seketika berangkat ke masjid,
ada yang minta waktu untuk melanjutkan pekerjaan dan aktivitasnya.

Mereka sangat mengormati agama dan apa-apa yang ada hubungannya dengan agama.
Mereka mengormati seruan agama.
Terhadapa tawaran agama,
tidak pernah mengelak dan menolak
paling tidak mereka ucap : InsyaAlloh...



Selasa, 10 Juli 2012

(6) Terserah pada Mu ...

Photobucket



Suatu hari,
Salah seorang anggota jamaah kami sakit.
Setelah bermusyawaroh dengan jamaah masjid tempatan,
teman kami dibawa ke dokter terdekat.
Dokter memutuskan, teman kami harus dirawat di rumah sakit.

Singkat cerita,
ternyata teman kami levernya infeksi.
10 hari teman kami dirawat di rumah sakit tersebut.
Kurang lebih 20 botol infus dihabiskan.

Photobucket

Kami harus kembali ke Delhi,
walau perawatan belum selesai.
Wajah, mata dan kulit teman kami nampak kuning.
Niat kami, perawatan akan dilanjutkan di Delhi.

Malam itu,
Kami diantar beberapa kendaraan orang tempatan ke stasiun.
Mereka mengantar kami, mencarikan tempat duduk kami
dan mereka ikut naik ke gerbang membawakan tas kami.

Ketika kami sudah menempati tempat duduk kami,
tiba-tiba salah seorang pengantar kami
mendekati teman kami yang sakit dan menggenggamkan uang.
Saya yang kebetulan duduk didekatnya secara refleks mencegah
"Tidak...tidak...jangan memberi uang"
"Tidak, dengarkan saya" katanya
dia menjelaskan dengan singkat karena kereta mau berangkat.

Ternyata saya salah sangka,
dia memang memberi uang, tapi dia persilahkan si sakit,
yang diberi uang tadi mengembalikan uang tersebut
kepada si pemberi tapi saat mengembalikan niatnya sedekah.
"Sedekah menolak balak" katanya.

Untitled


Peristiwa diatas bagi saya pribadi,
akan mudah sekali terlupakan
dan berlalu tanpa kesan seandainya peristiwa serupa
tidak datang mengiringi.

Ceritanya,
Ketika kami sampai masjid yang kami tuju di Delhi,
kami langsung bermusyawaroh dengan penerima tamu masjid.
Kami ceritakan keadaan salah satu teman kami.
Oleh penerima tamu, kami dipersilahkan istirahat.
Sore hari teman yang sakit akan dipertemukan dengan dokter.

Di masjid tersebut hari-hari ada dokter jaga.
Bukan dinas di masjid, tapi memang disana sudah umum,
orang tidak hanya menginfakkan tidak hanya hartanya,
tapi juga waktu dan kemampuannya diinfakkan untuk masjid.
Bukan hanya dokter, tapi juga dosen, mahasiswa, pedagang, pejabat negara, pimpinan madarosah/pondok, santri, siswa, mahasiswa.

Mereka kerja dunia mereka sebagaimana biasa,
sepulang kerja mereka masjid untuk beberapa jam,
sesuai yang mereka niatkan.
Waktu dan tenaga yang diinfakkan untuk masjid tersebut,
mereka gunakan selain untuk ibadah
juga untuk membantu jamaah masjid yang membutuhkan,
sukarela dan tanpa dibayar.

Ada atau tidak ada yang membutuhkan, mereka tetap di masjid
hingga batas waktu yang mereka niatkan, kemudian pulang kerumah.


Sore hari dokter datang,
kami serahkan catatan medis dari rumah sakit.
Dokter tersebut memberi resep,
dan dia jelaskan makanan yang dibolehkan serta tidak diperbolehkan.

Kami tinggal di lantai 3 masjid.
Selama kami disana, makan kami di lantai 1.
Nasehat dokter ;
teman yang sakit hanya boleh makan bubur
dan tidak boleh turun ke lantai 1.

Ketika kami mau ke ruangan kami,
dokter tersebut memberi tambahan resep,
Resep yang kami yakin tidak pernah dipelajari di sekolah kedokterannya.
" Jangan lupa, perbanyak sedekah".

Mendengar pesan tersebut,
kami teringat peristiwa di kereta api.
Namun, hanya sekedar ingat dan sedikit terfikirkan,
betapa pentingnya sedekah.
Belum ada kesan.

Selama di masjid itu, teman kami hanya ditempat tidur
Tidak makan, hanya minum susu murni.
mata dan badannya nampak kuning
Badannya lemah.

Besoknya, teman yang sakit mengeluarkan uang,
jumlahnya tidak sedikit.
Uang tadi diserahkan ke saya dan katanya sambil berbisik ;
" Mas, tolong belikan Mushof Al Qur'an terbagus lalu berikan ke teman-teman kita".

Saya ke pasar depan masjid, membeli Mushof Al Qur'an.
Mushof Al Qur'an saya bagikan sesuai amanah.

Kami hampir 5 hari di masjid tersebut.
teman-teman kami harus berangkat ke Bangladesh
termasuk teman kami yang sakit.
saya sendiri bergabung dengan jamaah lain
ke Malaysia dari Kolkata .

Hari ketiga, saya ke dokter jaga di masjid
menanyakan apa yang harus dikerjakan,
sekaligus memberitahu bahwa hari ke 5 teman kami ke Bangladesh.
Kata Dokter, " besok saya membutuhkan sample darahnya".

Hari keempat,
Saya datangi teman kami,
saya katakan bahwa dokter membutuhkan sample darah.
Ternyata, teman kami menolak
"Alhamdulillah saya agak baik mas,
sudah sejak kemarin saya makan dibawah jadi tidak perlu sample darah,sakit dicoblos" katanya.

Subhanalloh..
saya lihat memang mata dan wajahnya tidak begitu kuning.
Sejak membagikan mushof, saya memang sudah tidak satu tempat
Saya bergabung tempat dengan jamaah lain,
jadi tidak tahu perkembangannya.

Peristiwa di kereta dan nasehat dokter tentang sedekah
yang sebelumnya hanya singgah di telinga dan otak,
hanya terdengar dan terfikirkan
kini mengendap dalam hati
berbuah keyakinan.

Selama ini kami sering mendengar,
kami sering membicarakan,
namun hari itu kami melihat
dan mudah-mudahan Alloh beri kekuatan untuk mengamalkan.

Sedekah bukan dagang,
memberi sedikit mengharap kembali banyak.
Sedekah adalah niat memberi semata-mata karena Alloh,
terserah Alloh,
balasan akan diberikan, disimpan atau dialihkan.

Sungguh Maha benar Alloh dan Rasul Nya yang mulia
Sedekah mencegah datangnya bala'.....
Sedekah menjauhkan dari segala musibah...

Rasulullah SAW bersabda:
“Bersegeralah bersedekah, sebab bala bencana tidak pernah bisa mendahului sedekah."


Ya Alloh..
beri kekuatan pada kami untuk bersedekah,
sedekah harta, diri dan waktu.
Pahamkanlah kami akan makna sedekah.



Kamis, 05 Juli 2012

(5) inilah tawakal....

Photobucket


Disuatu tempat yang kami singgahi,
kami berkenalan dengan seorang jamaah masjid
Sehari-harinya bekerja sebagai tukang becak
disana disebut reksawala.

Bukan hanya amalan masjidnya yang mengesankan,
namun amalan dalam bekerja juga membuat kami kagum.

Dalam menarik becak setiap hari,
dia membuat ketetapan bagi dirinya
bila sudah mendapatkan 100 rupee (+- Rp.20.000),
atau bila sudah bekerja 2 jam, dia pulang
Mana yang dicapai lebih dulu.

Walau tenaga masih kuat,
hari masih panjang,
namun apabila sudah mendapat 100 rupee
atau bekerjanya sudah 2 jam
maka dia akhiri kerjanya.
" Alhamdulillah, sudah cukup",
katanya ketika saya tanya kenapa.
Dan setiap hari,
dia gratiskan kepada penumpang pertama becaknya
siapapun penumpangnya.

Subhanalloh..
sehari dengan 20ribu rupiah,
sudah cukup untuk nafkah hidupnya
Dia, istrinya dan seorang anaknya kelas 2 SMA,
padahal
100 rupee nilainya sama dengan 20.000 kita,
harga kebutuhan pokok disana
tidak jauh beda dengan negri kita.

Sisa waktunya, dia gunakan untuk masjid
Saat jamaah kami datang,
setiap pulang kerja, dia menemani kami di masjid.


Hingga saat ini,
Kami terkesan dan selalu mengingatnya.
dan
bila kami teringat,
hanya doa yang bisa kami kirimkan kesana

'Ya Alloh terimalah amalannya,
berkahilah usahanya,
istiqomahkan selalu di jalanMu
berangkat dia membawa agama
keseluruh sudut dunia ini dengan QudrotMu
dia sudah mengajari kami arti ihtiar
dia mengajari arti tawakal sebenarnya
dan dia sudah mengajari kami
cara memberi manfaat ke sesama,
walau dia sendiri dalam keadaan kekurangan.'

Wahai Abitamim
hari demi hari usiamu kian berkurang
sementara engkau tidak pernah menyadarinya.
Setiap hari Aku mendatangkan rezeki kepadamu
sementara engkau tidak pernah memujiKu
dengan pemberian yang sedikit
engkau tak pernah mau lapang dada,
dengan pemberian yang banyak
engkau tidak juga merasa kenyang





Sabtu, 23 Juni 2012

(4) Tenaga Ahli

Photobucket

Di India,
Islam bukanlah jumlah mayoritas penduduknya.
Namun walau bukan mayoritas,
mereka sangat menjunjung tinggi Islam.

Beberapa sifat baik mereka yang membuat kami terkesan,
mereka betah dalam amal.

Kami disana saat datang musim panas
Musim panas, siang hari lebih panjang dari malamnya
Di musim panas, kebanyakan mereka melakukan aktivitas ;
ke kantor, buka toko sekitar jam 10.

Sebelum ke pekerjaan,
kebanyakan mereka ke masjid
sholat dhuha.
Kadang dengan pakaian kerja.
Shalat dengan rakaat panjang-panjang
dan doa panjang-panjang
Banyak yang larut dalam doa mereka sendiri
sehingga bercucuran air mata.

Kadang mereka ke masjid saat jam kerja
dan tidak dipermasalahkan oleh atasannya

Bagaimana keadaan ditempat kita ?

Coba kita renungkan.
Dalam urusan dunia ini,
seseorang akan merasa bangga
apabila teman akrabnya punya hubungan dekat dengan Raja

Orang itu lebih bangga lagi,
bila ada pekerjanya ternyata ada yang punya hubungan dekat dengan Raja
pekerja itu tentu diberi jabatan yang dipandang terhomat dipekerjaan
dengan harapan,
namanya disebut-sebut pekerjanya itu dihadapan Raja

Anehnya,
ada dilingkungan kita,
apabila kita memiliki karyawan/pekerja
kita merasa rugi dan berat
ketika karyawan kita meninggalkan
sesaat untuk sholat fardhu tepat waktu,
bahkan sanksi kadang diberikan,
haknya tidak ditunaikan.
Bagaimana pula bila yang dikerjakan ibadah sunnah ?

Sesungguhnya,
apapun usaha kita, tentu mengharapkan keuntungan.
Entah itu keuntungan akherat atau keuntungan dunia
namun
bagaimana usaha dunia kita bisa beruntung
kalau kita tidak dekat dengan pemilik dunia ?
dan bagaimana usaha akherat kita bisa beruntung
kalau kita tidak dekat dengan pemilik akherat ?
dan dua-duanya milik Alloh

Apabila kita belum memiliki kemampuan
untuk selalu mendekat dengan Alloh,
setidaknya kita bangga bila ada teman kita,
karyawan atau pekerja kita
menjalin hubungan dekat dengan Alloh.
Kita tunaikan hak-haknya sebagai pekerja kita
atau bahkan mendapat perhatian lebih
dengan harapan, nama kita ikut disebut-sebut
oleh teman kita, karyawan atau pekerja kita
saat bermunajah kepada Nya

Selasa, 19 Juni 2012

Tersumbat (3)



Photobucket




Di hari-hari pertama di India
kami melakukan beberapa adaptasi.

Suatu hari,
bangun tidur tiba-tiba nafas terasa sesak
kipas dinyalakan, masih sesak
Cooler dinyalakan, masih sesak
jendela kamar masjid dibuka, nafas masih sesak
akhirnya keluar masjid menuju tanah lapang, halaman masjid
nafas masih sesak juga.
Ternyata hidung mampet

Suhu udara saat itu sekitar 39 derajat celsius
udara sering diliputi debu kering
sehingga lama-kelamaan menyumbat hidung
dan mengering bercampur pilek karena selalu minum es

Terjawab sudah penyebab nafas sesak,
tinggal upaya dilakukan untuk menyembuhkan pilek
dan selalu membersihkan penyumbat hidung

Semua ada hikmahnya
Ada kehendak Alloh dibalik semua peristiwa

Saat ini banyak orang mengalami sumpek dan suntuk
Berbagai upaya dilakukan untuk mengusir perasaan itu
Nonton film, pergi ke discotik
masih belum cukup,
dibelilah seperangkat home theatre
untuk nonton sewaktu-waktu dirumah

dan dibuat mini bar dirumah
masih belum cukup,
di mobilnya pun dipasang perangkat serupa

Selesai masalah ?
Belum
Disusunlah acara rekreasi keluarga
ke daerah pegunungan, daerah-daerah tepi pantai

Selesai masalah ?
ya namun hanya beberapa saat

Kenapa ?
Sebagaimana hidung tersumbat, walau kipas dinyalakan,
semua jendela dan pintu dibuka, bahkan ke tanah lapang sekalipun
selama sumbatan dihidung tidak ditangani, nafas tetap sesak
Demikian juga suntuk dan sumpeknya hati,
walaupun berbagai hiburan dihadirkan, tempat indah dikunjungi
namun suntuk dan sumpek nggak akan hilang
karena sumber suntuk tidak dibersihkan, hati tersumbat


Alloh berfirman yang maknanya :  
Barang siapa yang lalai dari dzikir, baginya kehidupan yang sempit
Alloh sendiri yang berkata, tidak mungkin berdusta

Dzikir pembuka sumbatan-sumbatan menuju hati
Bila sumbatan terbuka, hati akan bersih
Dengan dzikir suntuk akan hilang

Dengan dzikir hati menjadi tenang


Senin, 11 Juni 2012

diatas dan dibawah kulit bumi (2)



Photobucket




Pukul 12 siang, kami sampai di Singapura
Karena tidak tahu jadwal sholat tempatan,
kami putuskan sholat dhuhur dijamak takhir dengan asar.
Penerbangan menuju India masih pukul 18.00
Kami mencari mushola di bandara
Alhamdulillah dapat....
Walau Singapura muslim bukan mayoritas,
namun di bandara mereka sediakan mushola
dan fasilitasnya lumayan bagus,
antara jamaah putra dan putri ada pemisah

Pukul 18.00 kami menuju Delhi India
Pukul 23.00 kami sampai di India

Tidak terasa, perjalanan sampai tujuan.
Dalam 1 hari ini,
Alloh letakkan rejeki kami di tempat yang berbeda
Pagi hari kami masih sarapan di jakarta
Siangnya kami makan di Singapura
dan malamnya,
kami telah ambil jatah rejeki kami di India

Dalam 1 hari,
kami telah berada diatas kulit bumi yang memiliki aturan berbeda
Walau sama-sama diatas kulit bumi.
Uang rupiah kami tidak kepakai saat di Singapura
demikian juga ketika di India
dan kami yakin...
uang kami lebih tidak terpakai lagi
kalau kami nanti sudah berada dibawah kulit bumi.


Diatas kulit bumi ini
Seandainya kami tidak membawa dollar singapura dari Indonesia
Kami bisa tukar ditempat tujuan, di bandara Changi Singapura.
Seandainya saat itu kami tidak memawa Rupe India
Kami bisa tukar ditempat tujuan, di bandara atau diluar bandara.
Namun,
dibawah kulit bumi, saat rupiah kita tidak laku
tempat penukaran hanya bisa dilakukan ditempat asal
tidak bisa dilakukan ditempat tujuan sebagaimana perjalanan diatas kulit bumi

Perjalanan diatas bumi bisa kita jadwal dan kita rencanakan
bisa ditunda bila belum siap atau anggaran kurang.
Perjananan dibawah bumi, pemberangkatan sewaktu-waktu
dalam keadaan siap atau tidak,
dalam keadaan punya bekal maupun tidak

Kembali ke kita,
Adakah sudah kita tukar sebagian yang kita punya
untuk perjalanan dibawah kulit bumi ?
atau saat ini sedang kita hitung-hitung tanpa pernah ada yang ditukar ?











Sabtu, 09 Juni 2012

Dekat Terasa (1)



Photobucket

 11 April 2012
Kami ada 6 orang, masing-masing dengan istri
Di masjid Hayam Wuruk kebon Jeruk Jakarta Pusat,
kami mendapatkan bekal nasehat

Perjalanan menuju Singapura dimulai pukul 9 pagi
Tidak ada bedanya dengan perjalanan ke tempat lain
hanya saja,
setiap melakukan perjalanan via udara,
terlintas berita tentang kecelakaan pesawat yang sering terjadi.
Saat seperti itu, hanya ada 2 kemungkinan ;
kami diangkat untuk dijatuhkan atau untuk dihantar ke negeri tujuan.
Maut serasa dekat ...
dan betapa selama ini lupa pada maut,
padahal maut tak pernah melupakan kita.
Banyak orang ingkar nikmat, ingkar agama
ingkar sunnah Rasul bahkan ingkar pada Alloh
namun tidak ada orang yang bisa mengingkari maut

Apa itu maut ?
Maut adalah pemutus ihtiar
Disaat orang lapar, ihtiarnya adalah makan
orang tidak punya uang, bisa berihtiar dengan bekerja
orang sakit bisa ke dokter sebagai ihtiarnya
Namun bila datang maut, terputus sudah segala bentuk ihtiar
bahkan maut juga menutup ihtiar orang yang ingkar untuk bertobat kepada Alloh
Maut adalah penutup dan pemutus ihtiar.

dan saat pesawat take off
kepasrahanlah bentuk ihtiar terakhir yang bisa kami lakukan
diiringi do'a yang diajarkan Rasululloh :

“Maha Suci Rabb yang menundukkan kendaraan ini untuk kami,
sedang sebelumnya kami tidak mampu.
Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami (di hari Kiamat).
Ya Allah!
Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini,
kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai.
Ya Allah!
Permudahlah perjalanan kami ini dan dekatkan jaraknya bagi kami.
Ya Allah!
Engkau-lah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku).
Ya Allah!
Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian,
pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang buruk dalam harta dan keluarga.”



bersambung InsyaAlloh

Sabtu, 31 Maret 2012

Opname.........



Kalau kita membawa kendaraan,
terasa ada yang tidak beres di kendaraan kita
Apa yang kita lakukan ?
ke bengkel untuk dicek dan diperbaiki ?
atau kita paksakan tetap berjalan ?


Bila kita perbaiki dibengkel, 
mau tidak mau 
kita harus mengistirahatkan kendaraan, 
parkir dibengkel
sebab 
secanggih apapun kendaraannya,
seahli apapun montir,
tidak akan bisa melakukan perbaikan kendaraan
sedang kendaraan dalam keadaan berjalan.


Kalau kerusakan ringan, 
kendaraan tidak perlu lama diam dibengkel
tapi kalau kerusakan berat
mau tidak mau, 
kendaraan harus 'opname' berhari-hari


Bila dalam rutinitas 
dan aktivitas kita sehari-hari
terasa ada yang tidak beres dalam tubuh kita
Apa yang kita lakukan ?
periksa ke dokter 
atau 
kita paksakan tetap bekerja ?
Kalau kita periksa ke dokter
mau tidak mau kita harus meluangkan waktu,
istirahat kerja atau ambil cuti


kita harus mengistirahatkan diri, 
'parkir' diruang praktek dokter
Sebab 
segagah apapun kita,
seahli apapun dokternya,
tidak akan bisa melakukan pemeriksaan kesehatan kita, 
sedang kita dalam keadaan bekerja


Kalau sakit ringan ringan, 
kita tidak perlu lama mengistirahatkan diri
tapi kalau ternyata sakitnya parah
mau tidak mau, 
kita dirujuk ke rumahsakit
dan opname berhari-hari


Kendaraan rusak ada tanda-tandanya
dan apabila kita paksakan diri membawa kendaraan rusak,
tidak hanya menyusahkan dan membahayakan pengendaranya 
tapi 
bisa membahayakan pengemudi kendaraan lain bila tiba-tiba kendaraan mogok ditengah jalan apalagi ditanjakan


Kesehatan fisik kita terganggu, 
kita jatuh sakit, ada tanda-tandanya
dan apabila kita paksakan diri bekerja dalam keadaan sakit, tidak hanya menyusahkan 
dan membahayakan diri kita,
tapi 
bisa membahayakan dan menyusahkan orang lain.


Sesungguhnya,
dalam diri manusia ada dua unsur ;
unsur jasmani dan unsur rohani.
Jasmani yang sehat dan sakit, 
kita bisa mengetahui tanda-tandanya
dan tindakan apa yang diambil kalau jasmani sakit


Sebagaimana jasmani kita, 
rohani kita pun bisa sakit bisa sehat
Tanda rohani sehat ;
ibadah terasa mudah dan nikmat
ketaatan menjadi bagian hidup.
Semua yang dilakukan semata-mata karena Alloh
Sehingga apa yang dilakukan matanya, telinganya, tangan dan kakinya
semua baik dan mendatangkan kebaikan
Hubungan dalam keluarga baik, dalam pekerjaan baik,
dalam bertetangga baik dan bermasyarakat baik.


Apabila kita merasakan ibadah terasa berat.
Sholat, baca Qur'an, silaturrahim, sedekah
semua berat, 
walau jasmani sehat.
walau terdengar adzan ditelinga, 
terbaca mushof oleh mata,
dekat jarak untuk melangkahkan kaki ke masjid, 
bertumpuk harta untuk diulurkan,
uang banyak susah, tidak punya uang apalagi,
hari-hari selalu ada bahan ribut di rumah,
anak susah diatur,
hubungan dengan famili, kerabat dan tetangga hambar,
berarti ada tanda-tanda sakit dalam rohani kita


Kita perlu Istirah sejenak
mengendapkan hati,
memperbaiki 'kabel-kabel' korslet yang terhubung dengan Sang Pencipta
mencash kembali 'accu' ketaatan yang melemah
mengelas keroposnya ibadah
membersihkan kerak yang menyumbat radiator pendingin pikiran
memeriksa stir kemudi yang selalu mengajak belok dari jalan lurus
dan menambal sumber bocor keberkahan rejeki


Apabila kita bersedia meluangkan waktu, 
dengan rela atau terpaksa mengistirahatkan kendaraan di bengkel untuk perbaikan,
dengan rela ataupun terpaksa  berbaring di rumah sakit untuk penyembuhan,
bersediakah kita 
berhenti sejenak dari rutinitas keduniaan kita
untuk perbaikan rohani kita 
dengan rela ataupun terpaksa ? 









Kamis, 15 Maret 2012

Masih ingatkah ?



Ketika kita melihat foto diri kita,
Di foto kita sedang berbincang dengan seseorang
Foto belum lama,
masih beberapa hari lalu
Masih ingatkah kita ;
Apa yang kita bicarakan saat itu ?
Mungkin....
sebagian kita masih mengingat materi yang kita obrolkan saat lensa foto mengabadikan.

Seandainya,
di foto tidak ada informasi tanggal dan waktu,
masih ingatkah kita, jam berapa kita terekan kamera ?
menit keberapa ? detik ke berapa ?
sebagian dari kita mungkin masih bisa mengingatnya.

Bagaimana kalau yang disodorkan ke kita,
Foto 10 tahun lalu 
atau bahkan 20 tahun lalu,
foto saat kita bercakap dengan seseorang
Masih ingatkah kita ;
Apa yang kita bicarakan saat itu ?
jam berapa kita terekam kamera ?
menit keberapa ?
detik ke berapa ?

Bukan mustahil, 
sekelompok orang ada yang memiliki 
daya ingat yang luar biasa,
sehingga dia masih ingat.
Namun 
tidaklah banyak yang memiliki kemampuan seperti itu.

dan
seandainya lagi
disodorkan ke kita
foto kita waktu masih usia 1 tahun
baru bisa belajar memegang benda,
di foto itu tangan kita memegang mainan,
ingatkah kita, mainan itu dari siapa ?
siapa yang memoto ?
Siapa yang memanggil kita sehingga kita mengahdap kamera ?
jam berapa kita di foto ?
menit keberapa, detik keberapa ?
Luar biasa kalau kita masih mengingatnya

Kalau kejadian yang masih di alam dunia,
kejadian yang berlangsung beberapa waktu lalu saja kita lupa,
bagaimana dengan peristiwa yang sudah terjadi di alam lain,
di alam kandungan, 
atau bahkan di alam ruh sebelum kita diturunkan ke bumi.

Di alam ruh,
kita sudah di tanya oleh Alloh yang menciptakan kita
A Lastu birobbikum ?
Qolu balaa syahidnaa
Bukankah Aku ini Robmu ? tanya Alloh
dan saat itu kita menjawab
Sungguh...Kami menyaksikan Engkaulah Rob kami...

Masih ingatkah kita peristiwa itu ?
Lupa ?
Iya, karena peristiwa yang masih ada dokumentasi fotonya saja,
kita lupa

Adalah suatu anugrah yang besar,
apabila masih ada sebagian dari kita yang mengingatkan,
bahwa kita pernah memberi pengakuan 

Adalah suatu anugrah bagi kita,
seandainya ada sebagian kita yang mengingatkan
apa Hak Rab yang musti kita tunaikan
dan apa kewajiban kita sebagai makhluk

Dan,
adalah suatu keanehan
kalau ada perasaan tidak suka atau bahkan marah
bila ada teman kita mengingatkan kita akan ketaatan

Justru tanggungjawab kita untuk saling mengingatkan
Mengingatkan dalam kebaikan
Karena kelalaian kita,
kini tanggungjawab saling mengingatkan ditunaikan ahli batil

Saat orang lalai mengadakan perjudian 
ada temannya tidak hadir, besoknya akan ditanyakan, 
kemana kemarin kok nggak hadir ?

Saat orang lalai mengadakan pesta minuman keras
ada temannya tidak hadir, besoknya akan ditanyakan, 
kemana kemarin kok nggak hadir ?

Adakah dari kita 
saat tidak nampak dalam barisan shof sholat berjamaah
lalu esoknya ada yang menanyakan
kemana kemarin tidak nampak di shof ?

Kita mulai dari sekarang
Ahli batil tidak malu dalam kebatilannya
kenapa kita musti malu dalam ketaatan ?
Ada Alloh yang menggenggam hati semua makhluk,
bersama kita.....









Rabu, 08 Februari 2012

Kenapa tidak dari sekarang ?


Seandainya....
Ada kabar, 
jam 07.00 wib besok kita mati
Ada sisa waktu hidup 24 jam
Apa yang kita kerjakan saat ini ?

Segala bentuk peribadahan kepada Alloh dikerjakan ? 
Sholat fardhu ke masjid, 
semua sholat sunnah,
Puasa sunnah, 
baca al qur'an,
dzikir pagi dan petang, 
Do'a-do'a masnunah diamalkan.

Semua amanah ditunaikan ?
Hutang kata hutang harta 
ke sanak famili dan kenalan, 
sedekah, 
silaturrahim ke sanak saudara dan tetangga

Menyederhanakan semua keperluan dan keinginan ?
Tidak memiliki keinginan apa-apa lagi terhadap kebendaan
Makan minum hanya sekedarnya
tidak ada lagi keinginan renovasi rumah,
memperbagus kendaraan
 
Yang ditunggu hanyalah hari perjumpaan
Hari pemutus segala kenikmatan
Besok jam 07.00 wib

Demikiankah yang akan kita kerjakan ?

Kalau iya
kenapa tidak dari sekarang
Siapa tahu besok jam 07.00 wib benar mati

Mumpung isih longgar
ibadaho kanti sabar
elingono yen mbesuk repot
ibadah rasane abot

Mumpung sugih bondo
ibadaho kanti toto
elingono yen mbesuk mlarat
rino wengi isine sambat

Mumpung isih urip
ibadaho kanti tertib
elingono yen mbesuk mati
ora bakal biso bali



Arsip Blog