Rabu, 01 Juli 2015

Maafkanlah .....


Ada seorang tua pergi haji.
Dia mempunyai sebuah dompet yang didalamnya terdapat uang
dan barang berharga lainnya.
Seorang pemuda mencopet dompetnya dan melarikan diri.
Kehendak Alloh...
Baru beberapa langkah lari, tiba-tiba pandangan pencopet menjadi buram.
Pemuda pencopet ini mulai menangis
dan orang-orang mengerumuni dan bertanya sebab menangisnya.
Pemuda ini menjawab " Aku telah mencuri dompet seorang kakek
dan nampaknya dia telah mengutukku,
dan sebagai akibatnya, Alloh telah mengambil penglihatanku"
Orang-orang bertanya padanya perihal keberadaan kakek itu.
Dia berkata " Di dekat tukang cukur rambut Fulan"

Ketika orang-orang menemui kakek itu,
mereka memintanya untuk memaafkan pemuda pencopet tadi
dan pencopet itu memintanya untuk memaafkannya.
Kakek itu berkata " Aku telah memaafkanmu sejak awal-awal tadi"
Orang-orang berkata " Dia telah mencopet dompetmu 
tapi kau langsung memaafkannya?"
Kakek itu berkata " Ya, suatu hal telah terlintas dibenakku saat aku dicopet
sehingga aku langsung memaafkanya"
Orang-orang bertanya " Suatu hal apa yang terlintas di benakmu ?"
Kakek itu berkata " Ketika dia mengambil dompetku 
dan melarikan diri,suatu hal terlintas dibenakku ;
Ketika hari kiamat tiba, aku mempersembahkan perkaraku di hadapan Alloh,
maka anak muda ini akan dihakimi dan waktu akan diperlukan 
untuk mengambil keputusan.....
Rasululloh bersabda : Aku tidak akan masuk surga hingga penghakiman umatku selesai.
Jadi aku berpikir bahwa waktu yang diperlukan untuk memutuskan perkaraku 
akan menghambat Rasululloh dari memasuki surga.
Jadi aku memaafkannya, sehingga tidak perlu ada perkara disidang 
dan Rasululloh tidak perlu terhambat karenaku".

*******************************************************

Manusia bisa tergerak hatinya dan berempati,
ketika mereka bersama dengan orang di sekitar mereka.
Terkadang mereka mendapat kebahagiaan
dan terkadang mendapat kebencian.
Terkadang cinta merasuki jiwa mereka
dan terkadang kebencian merasuki jiwa mereka.
Inilah kedua emosi yang saling bertolak belakang yang dimiliki manusia.

Ketika panci dan wajan saling bertabrakan maka akan timbul suara bising.
Demikian halnya ketika seseorang bertemu dengan orang lain,
terkadang ada perselisihan.

Dapat mengemudikan mobil dengan kencang bukanlah suatu keahlian 
sebab itu juga bisa dilakukan oleh anak kecil,
namun dapat mengemudikan dengan kencang dan bisa mengendalikan
itulah keahlian.
Orang yang baik bukanlah orang yang bisa marah ketika dia mempunyai hak untuk itu
tapi orang yang baik adalah dia yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.

Di lingkungan kita; putri, putra, istri, saudara, sahabat, tetangga
dapat membuat kesalahan dan mengucapkan sesuatu tanpa sengaja.
Daripada marah dan memendam kebencian, lebih baik kita membiasakan diri
memaafkan mereka karena Alloh.

Sesungguhnya kawan-kawan kita sangat membutuhkan hal ini.
Orang itu mungkin hanya berbuat satu dosa, 
sementara siapa tahu kita telah berbuat dosa lebih banyak daripadanya.
Jika dengan memaafkan satu kesalahan, Alloh mau mengampuni seluruh dosa kita,
maka inilah kesempatan yang bagus.
Itulah mengapa, ketika seseorang memohon maaf
ataupun meskipun dia tidak memohon maaf,
untuk menyenangkan Alloh, kita maafkan ia.
 
Selain itu dengan kita memaafkan, 
maka Rasululloh tidak perlu terhambat memasuki surga.
Jika ini yang kita pikirkan,
tidakkah kita mau memaafkan orang-orang ?

Inilah kebiasaan Rasululloh.
Semoga Alloh beri kita kemampuan untuk mengamalkan sunnah ini,
dan semoga Alloh beri kita kemampuan menerapkannya di sisa hidup kita.

Arsip Blog